Minggu, 13 November 2011

JADI JUTAWAN DENGAN MENGGEMUKAN DOMBA ??

Ternyata usaha tradisional yang katanya "kampungan" yang satu ini sangat menjanjikan bila ditekuni dengan serius bahkan hasilnya sampai milyaran dalam 3 tahun !! bahkan hanya bermodalkan 1 ekor Domba saja (dengan kandangnya tentu saja )...hehe....lah kok bisa? mission imposible ?
gak salah juga klo gak percaya...tapi sangat mungkin kalau dilihat langkah2 berikut ini.....

1. BELI DOMBA BIBIT..!!!
Sebagai modal awal kita beli satu ekor domba usia antara 5-8 bulan untuk digemukkan karena tubuhnya terkonsentrasi pada pembentukan daging, usahakan domba yang tidak bertanduk besar.
 Untuk Domba lokal/silangan umur 5 bulan harganya sekitar Rp.450.000 dengan berat kira2 15-18 kg.
memilih bibit yang baik untuk digemukkan :
- Usahakan pilih domba lokal yang sudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar
- pilih domba yng lincah, sehat, berbulu bersih, tidak cacat mempunyai mata yg bening tdk kemerahan.
- pilih domba yg bermulut bersih tidak berlendir, daerah dada yg menonjol, kaki yang kuat
- tulang belakang lurus tidak melengkung dan memiliki ekor yang melebar tidak berbentuk seperti cambuk.

2.BIKIN KANDANG....
Buat kandang sistem baterai dengan ukuran panjang 120cm x lebar 80 cm untuk satu Domba. Ini dimaksudkan agar Domba tidak banyak bergerak jadi kerjanya cuma makan tidur + makan tidur + makan tidur = Gemuk...

3.PANEN....
Untuk mencapai hasil maksimal penggemukan selain diberikan pakan hijauan Domba juga diberikan pakan tambahan seperti konsentrat, ampas tahu, dedak, ampas tempe, dll. Domba juga harus dicukur saat baru tiba dikandang dimandikan, diberi obat cacing, antibiotik dan diberi kasih sayang ( hewan juga makhluk hidup yang perlu perhatian ) sehingga Domba dapat cepat beradaptasi dengan lingkungan, pemilik, dan pakan sehingga makannyapun doyan hasilnya tidak mengecewakan......
Panen dilakukan setelah 3 bulan penggemukan dengan asumsi Domba dapat dijual seharga Rp. 900.000 sehingga diperoleh keuntungan kotor Rp. 450.000 .Untuk menjadi Jutawan semua hasil penjualan diputar lagi dengan dibelikan Domba bibit kembali sebanyak 2 ekor dan begitu seterusnya. Penasaran..??? nyok liat tabel berikut......


JUMLAH DOMBA
JUMLAH BULAN
1
-
2
3
4
6
8
9
16
12
32
15
64
18
128
21
256
24
512
27
1024
30
2048
33
4096
36


Setelah 36 bulan jumlah Domba adalah 4096 ekor ( asumsi semua domba sehat, gemuk, gak ada yg mati dan lakuu semua ) bila dikalikan harga jual Domba Rp. 900.000/ ekor total seluruh pendapatan kotor selama 3 tahun ( 36 bulan ) adalah : Rp.  3.686.400.000..........
...........WOOOOWWWW......beneran nih? gaji ane sampe pensiun jadi abdi dalem pemerintah aje gak bakalan ngumpul segini....wkwkwkwkwk...kalau diliat agak terlalu muluk...tuh domba mau ditaruh dimana sebanyak itu ?gimana ngasih makannya ? tapi semua ada solusinya jika kita mau berusaha
Jika kandang kita tidak dapat menampung Domba yang semakin banyak kita dapat menitipkan kepada petani yg mempunyai kandang,  keuntungan dari penjualan dapat dibagi dua antara petani dan pemilik dengan prosentase 50 : 50.
Memang jumlah keuntungan kita berkurang dari jumlah total diatas karena dibagi 2 lagi, akan tetapi kita telah membantu kehidupan petani dengan berbagi rejeki karena " salah satu kesuksesan adalah jika kita berguna bagi orang lain dan lingkungan ". 













Rabu, 09 November 2011



Kenapa Lebih Memilih Beternak Domba dari Pada Kambing

a. Dagingnya untuk di masak jauh lebih empuk dan enak.
Secara serat lebih halus dan mudah masak, makanya tidak heran banyak tukang sate yang lebih memilih domba di bandingkan kambing, beberapa tukang sate yang anda tahu, pasti dia menggunakan daging domba, secara nama menggunakan nama sate kambing namun pelaksanaannya menggunakan domba.
Banyak orang beranggapan Daging Domba lebih bau prengus dibanding Kambing, padahal justru Kambing yg lebih bau prengus, mungkin orang melihat dari bulu domba yang terkesan kotor, dekil, gembel oleh karena itu disarankan 3 bulan sekali bulu domba dicukur.

b. Tingkat air di dalam kandungan daging domba lebih sedikit.
Hal ini terbukti dari hasil penelitian izi yang dilakukan oleh Dept GIZI DEPKES RI, dimana  domba memiliki 66,3 sementara kambing 70,3, hal ini yang acap kali mempengaruhi penyusutan dan karkas yang di dapat dari pemotongan hewan ternak (namun ini juga di pengaruhi pakan ternak). Hal ini memberikan kita bukti bahwa memang karkas yang didapat dari domba jauh lebih banyak di banding karkas yang dihasilkan oleh kambing.

c. Tingkat umur penggunaan domba dan kambing.
Kalau kita lihat dari umur penggunaan ternak disebutkan bahwa untuk kurban domba memiliki batasan umur yang lebih baik di bandingkan kambing dimana :
§    Domba qibas/Amlah : 1 Tahun.
§    Kambing jawa (kacangan)  : 2 Tahun.
Di sini membuat kita pengguna domba lebih mudah dalam memilih ternak, karena batasan umur domba yang lebih muda untuk dikurbankan.

d. Harga domba lebih murah dibanding kambing
Harga di dunia KADO (Kambing Domba) sering kita sebut sebagai dunia yang bias. Karena sebagai contoh saja pada saat memilih ternak ke tukang kambing apakah anda akana menanyakan berat dll? Pasti tidak! Namun yang anda lihat hanya perawakan/paras dan gaya dari si ternak. Hal ini memang menjadi lumrah karena memilih ternak buat kurban juga memiliki faktor subjektivitas dan kepuasan tawar menawar. Hal ini menurut kami memang untuk beberapa tahun ini wajar mengingat :
§   Kambing dengan ukuran yang sama dengan domba memiliki perawakan yang lebih tinggi (karena kambing besarnya meninggi) sementara domba semakin besar dia semakin kesamping bukan ke atas.
§  
      Kambing lebih terkenal di Jakarta dibandingkan domba.

e. Domba lebih tahan Cuaca dan penyakit dibanding kambing
Perawatan Domba lebih mudah dibandingkan kambing, lebih mudah mencari pakannya ( rumput) dibanding kambing walaupun kambing juga suka rumput tetapi lebih menyukai dedaunan...untuk beternak didaerah saya yang dekat dengan danau lebih banyak rumput dibanding dedaunan. pengalaman saya kambing terutama kambing yang didatangkan dari Jawa atau bukan kambing asli daerah saya mudah sekali terserang penyakit seperti scabies( Budug), penyakit mulut ( orf ) dan mencret serta penyesuaian lingkungan lebih lama dibanding domba. 
Untuk calon peternak pemula seperti saya,  saya sarankan beternak domba dibanding kambing karena :

·   Domba mempunyai nafsu makan lebih besar dari pada kambing 
·   Domba mempunyai daya tahan tubuh yang lebih kuat terhadap penyakit dari pada kambing.
· Domba mempunyai sifat lebih tenang sehingga mempunyai gerakan yang lebih sedikit, sehingga           lebih cocok untuk usaha penggemukan. 





Lima teknik mencukur bulu domba
Ada tiga alasan mengapa bulu domba harus dicukur. pertama,karena pada bulu itu kemungkinan bersarang kutu yang menyebabkan penyakit pada domba. kedua,akan tumbuh bulu muda yang lebih bagus dan bersih. ketiga,bulu domba laku dijual.
Namun, mencukur bulu domba tidak bisa dilakukan secara sembarang. berikut cara pencukuranyang dilakukan dengan baik,sesuai anjuran para ahli perdombaan.
1. Domba didudukan tegak lurus. Kaki kanan domba dibelakang kaki kanan pencukur. Pencukuran dilakukan dari atas kepinggang menuju ketengah punggung, lalu kearah bawah kaki menuju ekor.
2. Kaki belakang dan kaki depan domba dipisahkan oleh kaki kanan pencukur. Ini untuk mencukur daerah leher lalu melingkar ke bagian tengah punggung. Untuk mencukur bagian bawah dan sekeliling badan, harus diangkat kaki muka kiri domba dengan tangan kiri pencukur.
3. Domba dibaringkan sampai mendatar dengan tanah. Kedua kaki belakang ditekan. Lutut kanan pencukur menekan pinggang domba untuk menjaga agar domba tetap pada posisinya.
4. Kaki kiri ditarik kebelakang dikit demi sedikit, sambil menompang domba,sekaligus mendorong kepala domba diantara kaki pencukur.
5. Setelah pencukuran mencapai kaki belakang, pencukur menarik kakinya sampai kebawah kaki domba hingga memudahkan untuk mencukur kaki bagian belakangnya.
Lima langkah ini adalah bentuk standar yang dilakukan secara berurutan. Sehingga domba bisa dicukur dengan tahapan yang lebih mudah, bulunya tidak rusak dan proses tumbuhnya pada akhirnya akan bagus, mengikuti tarikan pisau cukup yang dipakai.
Melakukan pencukuran memang bisa dilakukan secara asal. Tapi akibatnya, kualitas bulu menjadi jatuh karena tercerai berai dan tidak utuh. Karenanya, lima tahapan ini bisa menjadi panduan buat Anda.


Berikut  trik  atau Cara  menyembelih kambing/domba agar dagingnya  tidak bau. 
  • Gunakan pisau khusus untuk peyembelih atau untuk daging, pisau tersebut tidak boleh digunakan untuk keperluan lain  selain memotong daging
  • Sebelum penyembelihan pisau atau golok dicuci dan dibesihkan dari karat yang menempel
  • Memegang pisau mengarah turun dengan gagang diatas dipegang tangan kanan
  • Penyembelih posisinya di belakang kambing (punduk)
  • Tangan kiri memegang rahang bawah atau  leher dekat pipi kambing
  • Kaki kiri di depan kaki kanan di belakang(kuda kuda)
  • Lutut kiri penyembelih di atas  leher
  • Ketika tangan kiri memegang rahang bagian bawah ikuti atau barengkan napas penyembelih dengan napas kambing maksudnya ketika kambing menarik napas penyembelih menarik napas napas begitu pula kebalikannya
  • Pada saat kambing mengeluarkan napas di situlah pisau mulai memotong leher kambing, jangan mulai memotong pada saat kambing menarik napas.
  • Pada saat memotong penyembelih harus tahan napas artinya ketika pisau masih menempel dileher penyembelih tidak boleh bernapas.(jadi secara tidak langsung penyembelih tidak boleh sakit asma lho)
Kunci utama suapaya daging kambing tidak bau adalah pada saat memotong yaitu napas domba pada saat keluar disitulah pisau pulai memotong jalan napas yang ada dileher domba.

harga Qurban 1432 H 2011